Sunday 10 January 2016

Ketika Ramai Orang Kegemukan

"Umat terbaik di antara kalian adalah pada generasiku ini, kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya lagi." Imran (Imran bin Hushain, sahabat yang meriwayatkan hadis ini) mengatakan, aku tidak ingat apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan dua generasi selepas atau tiga generasi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya setelah generasi kalian nanti akan muncul suatu kaum yang berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka memberi kesaksian tetapi tidak boleh dipertanggungjawabkan kesaksiannya, mereka bernazar tetapi mengingkarinya, dan pada zaman itu banyak orang yang mengalami kegemukan" (HR. Al Bukhari)

Dalam hadis ini hanya disebutkan bahawa pada zaman tersebut banyak orang mengalami kegemukan. Tidak secara tegas dikatakan bahawa kegemukan itu jelek sebagaimana jeleknya khianat, kesaksian palsu dan mengingkari nadzar.

Namun yang perlu kita renungkan, setiap yang berlebih-lebihan merupakan perkara yang tidak baik. Gemuk itu baik, tapi kalau sudah kegemukan, menjadi tidak baik. Sekurang-kurangnya dari segi kesihatan.

Di zaman sahabat juga ada orang yang obesiti, namun jumlahnya tidak banyak. Salah satunya pernah bertemu dengan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.

"Mengapa perutmu besar seperti ini?", Tanya Umar bin Khattab sewaktu terserempak dengannya di sebuah jalan.

"Ini adalah kurnia dari Allah," jawab orang itu.

"Ini bukan barakah, tapi azab dari Allah!" Tegas Umar, "Hai sekalian manusia, hindarilah perut yang besar. Sebab itu membuat kalian malas menunaikan solat, merosakkan organ tubuh dan menimbulkan banyak penyakit. Makanlah secukupnya. Agar kalian semangat menunaikan solat, terhindar dari sifat boros, dan lebih giat beribadah kepada Allah. "

Imam Syafie memberikan nasihatnya mengenai kegemukan, "Sama sekali tidak akan beruntung orang yang gemuk, kecuali Muhammad bin Hasan Asy-Syaibany."
Lalu ada yang bertanya, "Mengapa demikian wahai Imam?"
"Kerana seorang yang berakal tidak lepas dari dua hal; sibuk memikirkan urusan akhiratnya atau urusan dunianya, sedangkan kegemukan tidak terjadi jika banyak fikiran. Jika seseorang tidak memikirkan akhiratnya atau dunianya bermakna ia sama sahaja dengan haiwan. "

No comments:

Post a Comment